Tugas staff produksi mencakup berbagai tanggung jawab yang terkait dengan proses produksi di sebuah perusahaan manufaktur atau industri.
Jobdesk dan Tugas Staff produksi
Berikut adalah beberapa tugas utama seorang staff produksi:
1. Pengawasan Proses Produksi
Memantau jalannya produksi agar sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan, serta memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai standar.
2. Pengendalian Kualitas
Memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, serta melakukan pemeriksaan dan pengujian produk secara berkala.
3. Penjadwalan Produksi
Mengatur jadwal produksi, memastikan semua bahan baku dan peralatan siap digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi.
4. Pengelolaan Bahan Baku
Mengawasi penggunaan bahan baku, memastikan stok bahan baku cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi, serta melakukan koordinasi dengan bagian pengadaan.
5. Koordinasi dengan Departemen Lain
Bekerja sama dengan departemen lain seperti pengadaan, logistik, dan pemasaran untuk memastikan proses produksi berjalan lancar.
6. Pemecahan Masalah
Mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang muncul selama proses produksi, seperti kerusakan mesin atau kesalahan produksi.
7. Pelaporan Produksi
Membuat laporan harian, mingguan, atau bulanan tentang hasil produksi, efisiensi kerja, dan penggunaan bahan baku.
8. Peningkatan Efisiensi
Mengusulkan dan menerapkan cara-cara untuk meningkatkan efisiensi proses produksi dan mengurangi pemborosan.
9. Pelatihan dan Pengembangan
Melakukan pelatihan kepada operator produksi untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas mereka.
10. Kepatuhan terhadap Regulasi
Memastikan bahwa semua proses produksi memenuhi standar keselamatan kerja dan peraturan yang berlaku.
Peran ini sangat penting untuk memastikan bahwa proses produksi berjalan efisien, tepat waktu, dan sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan.
Tanggung jawab Staff produksi
Tanggung jawab seorang staff produksi meliputi berbagai aspek penting dalam proses produksi, di antaranya:
1. Memastikan Kualitas Produk
– Menjamin bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan perusahaan.
– Melakukan inspeksi kualitas dan pemantauan terhadap proses produksi secara berkala.
2. Pengelolaan dan Pengawasan Produksi
– Mengawasi seluruh proses produksi untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana.
– Mengatur dan memantau jadwal produksi untuk memastikan target produksi terpenuhi.
3. Pemeliharaan Peralatan
– Memastikan semua mesin dan peralatan produksi berfungsi dengan baik.
– Bekerja sama dengan teknisi untuk melakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan jika diperlukan.
4. Pengendalian Bahan Baku
– Memastikan ketersediaan bahan baku sesuai kebutuhan produksi.
– Mengontrol penggunaan bahan baku agar efisien dan sesuai dengan perencanaan.
5. Koordinasi Antar Departemen
– Berkomunikasi dengan departemen lain seperti logistik, pengadaan, dan pemasaran untuk memastikan kelancaran produksi.
– Menyelaraskan jadwal produksi dengan kebutuhan perusahaan secara keseluruhan.
6. Pencatatan dan Pelaporan
– Menyusun laporan harian, mingguan, atau bulanan terkait hasil produksi, efisiensi, dan kendala yang dihadapi.
– Mencatat setiap perubahan atau permasalahan yang terjadi selama proses produksi.
7. Peningkatan Efisiensi
– Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi proses produksi dan mengurangi pemborosan.
– Mengimplementasikan praktek terbaik dan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas.
8. Pemecahan Masalah
– Menyelesaikan masalah operasional yang muncul selama produksi, seperti gangguan mesin atau kesalahan prosedur.
– Bekerja cepat untuk menemukan solusi yang efektif agar produksi tidak terganggu.
9. Kepatuhan terhadap Standar dan Regulasi
– Memastikan semua proses produksi sesuai dengan regulasi keselamatan kerja dan standar operasional yang berlaku.
– Mengawasi implementasi protokol kesehatan dan keselamatan di area produksi.
10. Pelatihan dan Pembinaan Karyawan
– Melatih dan membimbing operator produksi untuk meningkatkan keterampilan dan kinerja mereka.
– Memberikan evaluasi dan umpan balik yang konstruktif kepada tim produksi.
Tanggung jawab ini menuntut kemampuan multitasking, perhatian terhadap detail, dan kemampuan bekerja sama dalam tim untuk memastikan proses produksi berjalan dengan lancar dan efisien.